Segala puji bagi hanya bagi Alloh, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau, salam untuk seluruh Nabi dan Rasul-Nya.
Dalam ibadah Sholat Alloh telah memberi sebuah do’a pembuka yang luar biasa kandungan isinya, do’a yang sarat dengan pendidikan kepada manusia untuk selalu berlaku ikhlas dalam hidup ini untuk selalu Mengagungkan Alloh, Memuji Alloh dan Bertasbih kepada Alloh SWT. Doa tersebut adalah salah satu dari doa iftitah yang sering kita baca di awal sholat yaitu,
أَنَّهُ رَأَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُصَلِّي صَلَاةً قَالَ عَمْرٌو لَا أَدْرِي أَيَّ صَلَاةٍ هِيَ فَقَالَ اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيلًا ثَلَاثًا أَعُوذُ بِاللَّهِ مِنْ الشَّيْطَانِ مِنْ نَفْخِهِ وَنَفْثِهِ وَهَمْزِهِ
bahwa dia melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengerjakan shalat, -’Amru mengatakan; Aku tidak tahu shalat apa yang sedang di kerjakan beliau- beliau mengucapkan; “ALLAHU AKBAR KABIIRA, ALLAHU AKBAR KABIIRA, ALLAHU AKBAR KABIIRAW WAL HAMDU LILLAAHI KATSIRA WAL HAMDU LILLAHI KATSIIRA WAL HAMDU LILLAHI KATSIRA WA SUBHAANALLAHI BUKRATA WA ASHIILA -tiga kali- A’UUDZU BILLAHI MINAS SYAITHAANI MIN NAFKHIHI WA NAFSIHI WA HAMAZIHI (Allah Maha Besar sungguh Maha Besar, Allah Maha Besar sungguh Maha Besar, Allah Maha Besar sungguh Maha Besar, dan segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, segala puji bagi Allah dengan pujian yang banyak, dan Maha suci Allah pada pagi hari dan sore -sebanyak tiga kali- Aku berlindung kepada Allah dari godaan syetan, dari nafkh-nya, nafts-nya serta hamz-nya.” (Kitab Sembilan Iman Hadist Abu Daud No 651)
Pertama, Segala puji bagi Alloh, manusia hidup di dunia Alloh-lah yang menciptakan dan diperintah untuk rajin melihat tanda-tanda keagungan Alloh, dan dengan ketakjuban tersebut manusia disadarkan agar selalu kagum kepada Allah, Mengagungkan Allah dengan selalu taat dan tunduk patuh kepada-Nya. Dan jangan pernah manusia ingin merasa besar diri dan membesarkan diri, ataupun merasa hebat dan merasa terhebat baik dalam sekup pribadi-pribadi atau kelompok-kelompok pribadi. Semua manusia dituntun untuk mengagungkan Alloh SWT dengan Ikhlas.
Allah Maha Besar dari segala yang besar, Seberapa kita manusia membayangkan luasnya Alam Raya yang sangat besar ini, namum Dalam S Al Baqarah 255 dikatakan Arsy (Singgasana) Allah meliputi seluruh Penjuru langit dan bumi, Dan Allah Maha Besar Dari segala yang Besar. Janganlah kita baik pribadi dan kelompok membangun rasa besar diri, karena pasti kita akan tersesat dan kesombongan manusia akan berakibat manusia disungkurkan Alloh dalam siksa-Nya.
Kedua, Segala puji hanya bagi Allah, dan seluruh pujian hanya layak untuk Alloh SWT. Alloh telah menciptakan seluruh Alam raya makrokosmos, Dan segala bentuk-bentuk yang pernik-pernik mikrokosmos dengan sangat indah dan seimbang, Dan layaklah seluruh aqal, hati dan indra-indra manusia yang telah diciptakan oleh Alloh untuk melihat segala ciptaan Alloh untuk kemudian manusia menundukkan diri dan selalu sadar bahwa dirinya diciptakan untuk selalu memuji-Nya dan tidak selain itu. Segala yang Alloh karuniakan baik jasmani dan rohani manusia memang diciptakan untuk selalu memujinya dengan pujian-pujian yang akan membawa jiwa manusia kepada kebahagiaan. Dan jangan pernah manusia merasa tersanjung dan terpuji dan kemudian semakin ujub dan membanggakan diri, dan jangan sampai terus-menerus terlena merasa paling hebat dan paling terpuji, barang siapa yang memuji diri nya pasti akan disungkurkan oleh Alloh kepada kebinasaan. Karena Manusia diciptakan adalah untuk selalu memuji-Nya bukan untuk yang lain.
Ketiga, Maha Suci Allah , Dialah Tuhan semesta Alam Tuhan Yang Maha Suci. Tuhan Yang Maha Suci, Tuhan Yang Maha Suci. Manusia diperintah untuk selalu menjauhi dosa dan kedzaliman. Dosa dan kedzaliman akan menutup Hati, Aqal dan Indra-indra jasmani dan rohani. Dosa dan kezaliman akan mengundang syaiton masuk kedalam diri manusia dan menuntun manusia untuk durhaka kepada Alloh SWT. Bila manusia membiarkan dirinya berkubang pada perbuatan dosa dan kezaliman, membiarkan dirinya mengkonsomsi budaya dosa dan kezaliman, manusia akan terjangkit penyakit yang sangat fatal, yaitu buta hati, tuli hati, bisu hati. Tidak mampu lagi melihat Kebesaran Alloh dan tidak mampu lagi untuk Memuji Alloh. Dan akhirnya akan tumbuh bisikan ujub diri dan bisikan merasa paling hebat dan paling harus dipuji.
Jangan pernah perbuatan dosa dan ma’siyat dibiarkan merambah masuk dalam kehidupan manusia. Karena hal tersebut akan menyuburkan manusia-manusia yang jahat dan celaka yang akan mengundang murka dan siksa Alloh di dunia dan di Akherat. Jangan pernah membiarkan diri kita dan kelompok kita berkubang diri pada segala hal yang dibenci dan dimurkai Alloh, karena hal tersebut akan membawa kepada kesesatan dan bahkan laknat Allah.
Perhatian khusus, Akhir Zaman, Sebuah Zaman yang penuh dengan banjirnya hal-hal yang dimurkai oleh Alloh, Sebuah zaman yang dikatakan terkandung fitnah yang paling besar sejak dari diciptakan Nabi Adam hingga hari Qiyamat, yaitu fitnah Dajjal. Cukup menjadi pelajaran sangat penting bagi umat manusia yang ingin meraih surga Alloh untuk sangat berhati-hati dalam hidup dan pribadi-pribadi manusia diperintah untuk menyelamatkan diri dengan mencari orang-orang yang masih rajin di jalan Alloh untuk bersatu dengan mereka dan selalu saling kuat menguatkan agar tetap teguh di jalan Alloh. Dan Jangan pernah Tahta , Harta dan Kesenangan Dunia meracuni Tauhid dan Ibadah kita kepadaNya.
Semoga Alloh selalu memberi kekuatan kepada kita semua umat manusia yang mau, untuk selalu ikhlas dan teguh di dalam Mengagungkan Alloh, Memuji Alloh dan Bertasbih kepada Allah, di setiap saat hingga kita semua masuk ke surga-Nya, melihat dengan nyata Keagungan-Nya, nikmat yang paling tinggi dan mulia, nikmat yang kekal selama-lamanya. aamiien. Wallohu a’lam.
Sumber: http://www.mta.or.id/2013/12/16/jangan-pernah-bergeser-dari-mengagungkan-memuji-dan-bertasbih-kepada-alloh-swt