Merusak Moral Lebih Mudah Dibanding Membangun Moral.

Segala puji bagi ALLOH, shalawat dan salam semoga senantiasa tercurah kepada Rasulullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat dan seluruh pengikut beliau, salam untuk seluruh Nabi dan Rasul-Nya.

Umat Islam perlu mengingat kepada zaman Rasulululloh di awal dakwah, bahwa beliau di ditawari untuk menjadi raja,  dan diberi harta melimpah serta dilengkapi pula dengan hadiah wanita-wanita yang tercantik,  dan dengan itu Rasulullah Muhammad SAW dilarang melanjutkan dakwahnya. Maka Rasululloh menolak, bahkan dengan tegas menyatakan kalao mereka bisa memberikan matahari dan diletakkan di tangan kanan dan bulan diletakkan di tangan kiri dan kemudian beliau disuruh berhenti berdakwah, maka syarat itu tidak akan pernah diterima.

Segala puji hanya bagi ALLOH, apa arti kepemimpinan di tangan, namun yang dipimpin adalah orang-orang yang masih bodoh dan jahat, yang tidak paham apa-apa yang menjadikan seorang anak  Adam dapat bahagia dan sukses di dunia dan di akherat.

Segala puji hanya bagi ALLOH, manusia perlu menyadari bahwa proses membangun itu sulit dan kadang penuh dengan ketelitian dan kerapian yang sangat sulit dan presisi. Namun yang namanya proses merusak itu cukup dalam waktu sekejab dan sangat-sangat cepat.

Bagaimana pula dalam suasana musibah-musibah yang sedang banyak menimpa disaat ini, dalam waktu sehari kota-kota yang dahulunya cantik menawan, dibangun dalam waktu puluhan tahun, telah rusak dalam waktu sekejab akibat musibah yang menimpanya.

Demikian pula sebuah kendaraan yang secara nyata dibuat berhari-hari atau berbulan-bulan dengan teknologi yang sangat canggih, kadang dengan musibah tabrakan, maka dalam waktu beberapa detik hancur berantakan.

Segala puji hanya bagi ALLOH bangsa Indonesia yang memiliki jiwa Religius perlu berpikir sejenak tentang kejadian kejadian luar biasa disekitarnya.

Perubahan Teknologi yang serba Cepat, untuk menyerapnya mungkin dibutuhkan waktu beberapa puluh Tahun, namun untuk perubahan moral dari moral yang terpuji menuju moral yang tercela mungkin cukup setahun, atau sebulan atau semalam, atau lebih pendek lagi.

Moralitas sebuah bangsa yang dulunya dikenal sebagai bangsa yang ramah tamah, sopan santun, penuh perhatian, peduli, gotong royong, toleransi, mungkinkah hal-hal tersebut dapat pula berubah dalam waktu  setahun???  sebulan???  semalam??? Atau lebih pendek lagi ???

Bila melihat kenyataan, bahwa membangun itu lebih sulit dari pada merusak,   atau sebaliknya merusak itu lebih mudah dari pada membangun. Maka bisa saja moral sebuah bangsa untuk zaman hari ini  dapat rusak cukup dengan waktu sebulan, seminggu semalam, atau lebih pendek lagi.

Maka Bila ALLOH SWT memperlihatkan  Ke MAHA PERKASAAN- NYA. Maka bahkan dalam hitungan kurang dari detik bisa membuat sesuatu yang dahulunya sangat dibanggakan manusia, menjadi sesuatu yang menyusahkan, menjadi sampah yang sulit untuk disingkirkan,  dan bahkan untuk membersihkan sampah-sampah itu butuh biaya yang sangat besar. Musibah Banjir, Gempa Bumi,  Tsunami, Letusan Gunung Berapi, Badai Topan, telah menjadikan sesuatu yang dulunya sejuk dan asri di mata dan di hati, berubah menjadi sesuatu yang berserak dan menyusahkan.

Betapa ALLOH SWT sangat mengetahui ketika manusia telah melupakan ALLOH, telah lari dari ALLOH dan telah bersenang-senang merusak diri dengan berbagai macam hiburan dan multi media yang merusak iman dan moral manusia, maka ALLOH Maha Berkuasa untuk menunjukkan tanda-tanda ke Agungan ALLOH kepada umat manusia.

Sekali lagi perlu disadari merusak itu lebih mudah dari pada membangun, mungkin saja kita telah merasa berlelah lelah membangun moral bangsa sejak dari merdeka hingga kini setidaknya sudah hampir 70 th, namun ternyata untuk merusak moral bangsa yang dibangun dengan waktu yang panjang dan melelahkan itu akan sangat mudah dirusak cukup dalam waktu beberapa tahun  saja atau bahkan beberapa bulan saja atau bahkan beberapa hari saja.

Seandainya kita mengenang kehancuran kota Nagasaki dan Hirosyima cukup dengan beberapa kg uranium dalam waktu sekejab telah berubah dari kota industri menjadi kota mati. Ternyata perbuatan merusak memang lebih mudah dari pada membangun.

Segala puji bagi ALLOH, betapa nikmat hidup ini adalah karunia yang sangat besar. Marilah kita jaga nikmat yang demikian besar ini dengan selalu bersyukur  kepada ALLOH, selalu beribadah kepada ALLOH dan selalu mengikuti segala petunjuk kebenaran dan kebaikan yang datangnya dari ALLOH.  Bila manusia bisa bersyukur maka ALLOH adalah Tuhan Yang Maha Mensyukuri, sebagaimana firman-Nya.

مَّا يَفْعَلُ اللّهُ بِعَذَابِكُمْ إِن شَكَرْتُمْ وَآمَنتُمْ وَكَانَ اللّهُ شَاكِراً عَلِيماً ﴿١٤٧﴾

Mengapa Allah akan menyiksamu, jika kamu bersyukur dan beriman Dan Allah adalah Maha Mensyukuri lagi Maha Mengetahui. (QS. 4:147)

 

لِيُوَفِّيَهُمْ أُجُورَهُمْ وَيَزِيدَهُم مِّن فَضْلِهِ إِنَّهُ غَفُورٌ شَكُورٌ ﴿٣٠﴾

agar Allah menyempurnakan kepada mereka pahala mereka dan menambah kepada mereka dari karuniaNya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri. (QS. 35:30)

 

إِن تَكْفُرُوا فَإِنَّ اللَّهَ غَنِيٌّ عَنكُمْ وَلَا يَرْضَى لِعِبَادِهِ الْكُفْرَ وَإِن تَشْكُرُوا يَرْضَهُ لَكُمْ وَلَا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَى ثُمَّ إِلَى رَبِّكُم مَّرْجِعُكُمْ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ إِنَّهُ عَلِيمٌ بِذَاتِ الصُّدُورِ ﴿٧﴾

Jika kamu kafir maka sesungguhnya Allah tidak memerlukan (iman)mu dan Dia tidak meridhai kekafiran bagi hamba-Nya; dan jika kamu bersyukur, niscaya Dia meridhai bagimu kesyukuranmu itu; dan seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain. Kemudian kepada Tuhanmulah kembalimu lalu Dia memberitakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan. Sesungguhnya Dia Maha Mengetahui apa yang tersimpan dalam (dada)mu. (QS. 39:7)

 

Marilah kita jaga kemuliaan moral bangsa ini dengan penjagaan sebaik-baiknya. Segala bentuk kemungkaran yang terjadi, segera diperingatkan, ditindak dan dan diperbaiki, sebelum kemungkaran itu kemudian merebak menjadi budaya anak-anak muda. Sebab dengan merebaknya budaya kemungkaran dikalangan anak-anak muda, maka itu semua merupakan tanda-tanda semakin dekatnya adzab ALLOH kepada bangsa tersebut.

 

Merusak lebih mudah dari pada membangun, Apalagi bila kerusakan itu merupakan adzab dari ALLOH, sungguh kejadiannya sangat-sangat cepat.

 

وَلِلّهِ غَيْبُ السَّمَاوَاتِ وَالأَرْضِ وَمَا أَمْرُ السَّاعَةِ إِلاَّ كَلَمْحِ الْبَصَرِ أَوْ هُوَ أَقْرَبُ إِنَّ اللّهَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ ﴿٧٧﴾

Dan kepunyaan Allah-lah segala apa yang tersembunyi di langit dan di bumi. Tidak ada adalah kejadian kiamat itu, melainkan seperti sekejap mata atau lebih cepat (lagi). Sesungguhnya Allah Maha Kuasa atas segala sesuatu. (QS. 16:77)

 

Segala puji bagi ALLOH, jangan sampai kita menjadi manusia yang lupa kepada ALLOH, bila kita telah melupakan ALLOH dipastikan kita akan sengsara di dunia dan di akherat.

 

فَذُوقُوا بِمَا نَسِيتُمْ لِقَاء يَوْمِكُمْ هَذَا إِنَّا نَسِينَاكُمْ وَذُوقُوا عَذَابَ الْخُلْدِ بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ ﴿١٤﴾

Maka rasailah olehmu (siksa ini) disebabkan kamu melupakan akan pertemuan dengan harimu ini (Hari Kiamat); sesungguhnya Kami telah melupakan kamu (pula) dan rasakanlah siksa yang kekal, disebabkan apa yang selalu kamu kerjakan”. (QS. 32:14)

 

Walhasil, janganlah ada dalam hati kita mempunyai keinginan-keinginan untuk merusak moral umat manusia, baik merusak diri atau orang lain. Karena keuntungan materi yang didapat dari perbuatan tersebut seberapapun besarnya, semua itu hanya mengantarkan kepada pemiliknya untuk memperoleh kesengsaraan yang amat sengsara  di dunia dan di akherat.  

Siapapun kita, bangsa apapun kita, sadarlah, sadarlah, sadarlah, bertaubatlah, dan segera rajinlah belajar Al-Qur’an dan As-Sunnah, dan segera kembali kepada kebenaran dan kesholehan,  agar ALLOH segera pula merubah dari segala siksaan dan adzab dirubah menjadi nikmat dan karunia. Semoga kita peka dengan isyarat ALLOH dan tanda-tanda peringatan ALLOH.   Wallohu  a’lam.

Sumber: http://www.mta.or.id/2014/02/03/merusak-moral-lebih-mudah-dibanding-membangun-moral/

Leave a Comment

Your email address will not be published. Required fields are marked *