Sebanyak 200 siswi SMA MTA Surakarta mengikuti latihan manasik haji, Senin (25/2) di Firdaus Fatimah Zahra Jl. Muntal, Mangunsari, Kec. Gn. Pati, Kota Semarang.
Kegiatan tersebut merupakan rangkaian ujian praktik bagi para siswa kelas Putra. Pada kesempatan tersebut, para siswa mempraktikkan rukun-rukun haji sebagai bagian dalam penilaian. Nilai-nilai dalam ibadah haji diharapkan mampu ditanamkan dalam kehidupan sehari-hari meskipun para siswa belum pernah melaksanakan kegiatan ibadah haji ke Mekkah.
Guru pembina dalam ujian praktik manasik haji yakni Muhammad Ghozali, S.Pd.I. Suminto, SPd, Drs. Muhammad Wasito Lelono, Juni Jauhari, S.Pd, S.H.I, Siti Hariyah S.Pd, Syaroh, M.Pd,dll.
Menurut Ustadz Wasito Lelono, praktik manasik haji tahun ini lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya sehingga pelaksanaan kegiatan dapat berjalan dengan baik dan tertib meskipun diikuti oleh banyak siswa, diharapkan kegiatan manasik haji ini pun dijadikan pembelajaran. Apalagi pada mapel PAI terdapat materi manasik haji sehingga guru pembina mata pelajaran pendidikan agama islam dalam menilai sejauh mana pemahaman para siswa dengan materi yang berkaitan dengan haji.
Sebagai informasi, kegiatan manasik haji ini selalu diadakan SMA MTA Surakarta setiap tahunnya untuk kedepannya dalam rangkaian kegiatan mata pelajaran PAI kelas X Kegiatan ini dilalui oleh para siswa kelas X, mulai Kelas X IPS 3-X IPS 5 dan MIPA 4-MIPA 6.
“Saya merasa sangat bersyukur dengan adanya kegiatan manasik haji dalam rangkaian ujian praktik mata pelajaran pendidikan agama islam ini. Karena dengan adanya kegiatan tersebut, saya menjadi paham dan memiliki pengalaman berharga tentang proses-proses yang dilalui pada saat melaksanakan rukun islam yang ke lima itu, dan saya berharap suatu hari nanti saya dapat pergi ke tanah suci untuk melaksanakan ibadah haji dengan membawa keluarga saya, serta saya berharap juga nilai ujian praktik manasik haji saya bagus dan memuaskan” tutur salah satu siswa kelas X SMA MTA Surakarta.
Sementara itu, pihak sekolah berharap dengan diadakannya kegiatan manasik haji tersebut, para siswa dapat menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam ibadah haji dapat membentengi para siswa dari kenakalan-kenalakan remaja yang sedang marak terjadi, sehingga muncul pemahaman apa yang pantas untuk dilakukan sebagai seorang pelajar dan apa yang tidak pantas dilakukan oleh seorang pelajar.